Minggu, November 25, 2007

Telaga Ajaib Tarusan Kamang


SEPINTAS dilihat seperti genangan air di pesawahan. Di hamparan tanah liat dan rerumputan hijau yang baru tumbuh, genangan air itu membentuk riak tersapu angin perbukitan. Kerbau berlarian di sana-sini, bebek-bebek berenang bebas di genangan air yang dalamnya tak lebih setinggi lutut. Namun, kalau tiba musimnya, genangan itu menjelma menjadi telaga yang bisa direnangi sampan.
Tarusan Kamang, begitu orang-orang menamakannya. Terletak di Jorong Halalang, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Tarusan Kamang hanyalah sebuah genangan karena tidak memiliki mata air di dasarnya. Ketika musimnya, ia akan kering kerontang, meninggalkan air sejengkal di tengahnya. Namun, ketika musimnya, air akan berlimpah dan membentuk telaga yang sangat luas. Karena itu, orang-orang mengenalnya sebagai telaga ajaib.
Di sebut telaga ajaib, karena airnya bisa melimpah walaupun tidak memiliki sumber mata air sendiri. Air yang mengalir ke tarusan tidak berasal dari anak sungai, namun bandar-bandar kecil yang lewat di antara persawahan dan tambak warga. Tanpa menunggu hujan berkepanjangan, cukup rinai, tarusan ini ajaibnya bisa memiliki air yang berlimpah-ruah, hingga bisa menenggelamkan jalan pemukiman di sekitarnya. Namun, tiba-tiba pula air itu akan hilang dengan sendirinya. Masyarakat sekitar menyakini, di ujung telaga ini ada puputan atau putaran air, berupa celah tempat keluar air di sela-sela tebing bukit barisan yang mengapit telaga ini.
Kisah asal-muasal Tarusan Kamang menjadi salah satu daya tarik keberadaan telaga ini. Namun, keelokkan alam di sekitarnya adalah keunikkan lain yang tak terbantahkan. Diapit bukit barisan yang masih asri, Tarusan Kamang juga dihadang bukit panjang yang membatasi Nagari Kamang Mudiak dan Kamang Hilia. Keberadaan bukit-bukit ini menciptakan suasana sejuk di sekitarnya.
Keasrian alam menjadi daya tarik lainnya. Di sekitar Tarusan Kamang terdapat area persawahan masyarakat yang hamparannya bertingkat-tingkat, sehingga elok dipandang mata. Selain itu ada hamparan tambak yang ketika air telaga melimpah, ikut menenggelamkan tambak berserta isinya. Ikan-ikan yang lepas ke telaga kemudian diburu sebagai milik bersama.
Satu lagi keelokkan pemandangan di Tarusan Kamang adalah hamparan rerumputan yang menghijau. Ketika air surut, hamparan rerumputan itu akan terlihat jelas. Saat itulah kerbau-kerbau berburu rumput segar ke dasar telaga.
Disebut juga telaga ajaib, karena di telaga ini ada spesies ikan yang khas. Sejenis ikan kecil, masyarakat sekitar menyebutnya pantau Tarusan. Entah dari mana datangnya, konon jenis ikan ini hanya ada di Tarusan Kamang. Keberadaan ikan ini terbilang ajaib pula, karena walaupun air telaga sedang surut, namun kalau tak hendak ia muncul ke permukaan, maka sulit untuk mencarinya. Bagi masyarakat sekitar, ikan ini dijadikan komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggai karena rasanya yang khas.
Tarusan Kamang memang sudah menjadi salah satu objek wisata peyangga Kota Bukittinggi. Telaga ini kerap menjadi pilihan wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang lewat Bukittinggi. Bagi warga di daerah sekitarnya, seperti Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Tarusan Kamang menjadi pilihan untuk berekreasi. Acara api unggun, kumpul keluarga hingga napak tilas bertaraf nasional kerap dilaksanakan di telaga ini.
Tarusan Kamang memang menjanjikan sejuta keajaiban. Nikmati cara alam yang khas untuk memproklamirkan dirinya. Nikmati perpaduan yang serasi antara alam dengan kesederhanaan masyarakat di sekitarnya. Ada bebek-bebek yang berenang bebas, kerbau-kerbau yang berlarian, petani tambak yang menyemai ikan, pencari ikan yang menyeberang di atas rakit bambu, semuanya berjalan dengan alurnya. A.R. Rizal

Tidak ada komentar: