SEMARANG-Komplek kelenteng itu tiada beda dengan kelenteng lainnya di Indonesia, bahkan dari negeri asalnya China. Beraksitektur khas negeri tirai bambu, mendominasi warna merah dan emas di sisi bangunannya. Namun, kelenteng Sam Poo Kong di pusat Kota Semarang Jawa Tengah memang istimewa. Menikam sejarah kedatangan Laksamana Cheng Ho yang terkenal dengan ratusan armada lautnya.
Cerita tentang Laksamana Cheng Ho memang melekat pada kelenteng Sam Poo Kong. Kelenteng ini bahkan konon dibangun untuk menghormati sang laksama yang gagah perkasa.
Sepintas melihat memang aneh juga kalau komplek kelenteng Sam Poo Kong disebut sebagai tempat berlabung pertama Laksamana Cheng Ho. Komplek itu terletak sedikit jauh dari bibir pantai. Namun, tahun 1724 M sebagai catatan berdirinya kelenteng ini adalah waktu yang teramat jauh. Konon, ketika itu kawasan kelenteng ini dahulunya adalah tepian pantai yang bernama pantai Simongan.
Cukup sulit mencari jejak literatur tentang berdirinya kelenteng Sam Poo Kong maupun tentang kedatangan Laksamana Cheng Ho di sana. Jejak itu hanya bisa didapatkan dari cerita pemandu wisata yang ada di komplek ini atau dari cerita orang tua-tua yang masih mengigat kisah Laksamana Cheng Ho pernah diperdendangkan. Mencari keaslian artefak di kelenteng ini juga sangat sulit. Secara keseluruhan, bangunan kelenteng Sam Poo Kong saat ini adalah bangunan baru. Bangunan lamanya sudah hancur karena banjir besar yang melanda Kota Semarang. Beberapa peninggalan sejarah di kelenteng ini juga hilang terbawa banjir. Namun, masih ada beberapa peninggalan asli kelenteng ini, misalnya makam-makam dan jangkar kapal yang pernah dibawa Cheng Ho.
Kelenteng Sam Poo Kong adalah salah satu objek wisata menarik di Kota Semarang. Karena fungsinya sebagai tempat peribadatan, pengunjung agak terbatas berkeliling komplek ini. Namun demikian, keunikkan terbesar kelenteng ini adalah kisah kedatangan Cheng Ho yang memiliki nama besar mempersatukan hubungan sejarah dan budaya antara China dan dunia Melayu.
Secara keseluruhan, komplek kelenteng Sam Poo Kong terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan-bangunan utamanya, seperti Hop Pet Cing Shing atau Ta Pe Kong yang merupakan tempat pemujaan dewa bumi. Ada juga Wang Ching Hong yang merupakan makam pemujaan. Bangunan yang tak kalah uniknya adalah goa Sam Poo Kong. Goa ini memiliki keagungan yang disebut sebagai goa suci.
Kalau sebagian besar bangunan unik itu mengambil nama dalam bahasa Mandarin, ada juga bangunan yang mengambil nama dari bahasa Jawa. Bangunan itu bernama Mbah Kiyai Jangkur. Bangunan ini memang sengaja untuk menghormati salah seorang pembantu setia Cheng Ho yang berasal dari penduduk setempat. Bangunan khusus lainnya adalah rumah arwah Obeng. Bangunan ini merupakan penghormatan terhadap awak kapal Laksamana Cheng Ho yang banyak meninggal dalam perjalanan panjangnya mengarungi samudra. Ada lagi bangunan yang khusus menghormati para pembantu Cheng Ho, yaitu makam juru masak. Makam ini sangat istimewa, karena peran juru masak ini sangat besar. Dalam perjalanan panjangnya, segala kebutuhan makanan tersedia dalam armada Cheng Ho yang berjumlah ratusan kapal. Konon, di atas kapal itu sendiri bisa bercocok tamam yang hasilnya diolah oleh para juru masak.
Mengunjungi Kota Semarang, agaknya belum lengkap kalau tidak mengunjungi kelenteng Sam Poo Kong. Nikmati kisahnya, bangunan uniknya atau patung Laksamana Cheng Ho yang gagah perkasa dikawal puluhan panglimanya. A.R. Rizal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar