" Ayo coba!"
Selvi masih ragu. Beberapa kali papanya mencoba memberikan keberanian, namun beberapa kali pula nyalinya ciut. Untuk kelima kalinya, barulah dia berhasil menyuguhkan potongan wortel langsung ke mulut onta. Sekali mencoba, gadis kecil itu mengulanginya beberapa kali.
Kejadian khas ini mungkin hanya ditemukan di kebun binatang atau datang langsung ke Timur Tengah. Namun, jangan salah! Di tengah kesejukan rimbunan pepohonan di pinggiran Kota Padang, Anda bisa menikmati nuansa padang pasir yang khas.
Berjalanlah sekitar 10 km ke arah Lubuk Minturun. Suasana agraris masih terlihat jelas di sepanjang jalan. Ada tebaran sawah seperti hamparan permadani hijau. Ada rumah-rumah tradisional, hingga aktivitas petani yang masih mengolah sawah menggunakan kerbau. Di hamparan sawah itu, persis di pinggir jalan, mampirlah di sebuah tempat yang tidak biasa. Di komplek Masjid Nur Zikrillah, Anda bisa menemukan nuansa padang pasir.
Berada di kaki bukit Sungai Lareh, komplek Nur Zikrillah memang dipersiapkan sebagai tempat pelatihan manasik haji. Karena itu, komplek masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas manasik yang menggambarkan miniatur tempat-tempat suci dalam pelaksanaan ibadah haji. Ada miniatur Padang Arafah, Jabal Al Rahmah hingga terowongan Mina. Dengan fasilitas-fasilitas itu, terasalah nuansa Timur Tengahnya.
Walaupun dipersiapkan menjadi tempat yang paling menyenangkan buat calon jemaah haji saat melaksanakan manasik, komplek Masjid Nur Zikrillah sudah menjadi tempat pelancongan warga Kota Padang. Tempat ini memang terbuka bagi masyarakat yang ini rehat dan berkumpul bersama keluarga.
Dikelilingi bukit cadas yang tinggi menjulang, kawasan sekitar komplek masjid ini memang menjanjikan sebagai tempat pelesiran. Rasakan udara yang relatif belum banyak tersentuh polusi. Suasana yang masih sepi dari hiruk-pikuk perkotaan menjadi pilihan untuk melepas diri dari kesuntukkan. Lebih lagi, banyak objek-objek menarik di sekitar komplek masjid yang bisa membuat rasa penasaran tergelitik.
Lihatlah kemegahan Masjid Nur Zikrillah yang memiliki atrsitektur, terutama menara yang dirancang mirip Masjid Nabawi. Menyaksikan kemegahan masjid ini tentu akan membuat takjub dan menggairahkan semangat religiusitas. Berjalan lebih ke dalam, ada miniatur tempat-tempat yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan ibadah haji. Sesuatu yang khas adalah keberadaan miniatur Jabal Al Rahmah yang terletak di atas batu-batu besar. Batu-batu besar yang tersusun menyerupai bukit ini tidak sengaja dibuat, namun memang sudah seperti itu adanya. Bersantai di atas batu-batu besar ini sambil mengenang sejarah Nabi Ibrahim dan Siti Hajjar dalam melawan godaan iblis pastinya memberikan makna yang mendalam.
Lebih ke dalam, di antara kandang besar yang berada di pinggir komplek, ada sesuatu yang unik. Ada seekor onta besar penghuni kandang ini. Keberadaannya memperkuat nuansa padang pasir, namun lebih dari itu, pengunjung bisa bercengkrama dengan onta ini. Banyak yang mencoba memberi makan langsung berupa sayuran dan buah. Tidak perlu takur, karena dijamin tidak akan menggigit.
Onta adalah salah satu koleksi yang memperkuat kekhasan komplek masjid ini. Sebenarnya, ada satu lagi koleksi hidup yang menarik pengunjung datang ke sini. Di kolam besar yang ada di pinggir masjid, ada koleksi ikan arwana. Ikan-ikan itu tidak biasa, karena ukurannya mencapai panjang satu meter. Tak heran, ada yang sengaja datang ke sini hanya sekadar melihat keberadaan si ikan besar berenang di atas kolam yang tenang.
Puas menikmati nuansa padang pasir, saatnya melepas lelah di taman yang rindah. Di komplek ini ada lapangan rumput terbuka yang biasanya dijadikan sebagai tempat bermain dan berkumpul. Lapangan rumput ini sering digunakan pengunjung yang datang berombongan, bahkan dijadikan tempat acara perpisahan anak sekolahan. Sambil bersantai, nikmati juga makanan ringan yang di jual di sekitar komplek. Bagi yang mencoba hidup sehat, di komplek ini juga ada jembatan refleksi yang persis berada di depan masjid.
Tidak ada catatan, Komplek Masjid Nur Zikrillah ini menjadi salah satu tempat wisata di Kota Padang. Tak beberapa jauh memang ada pemandian Lubuk Minturun yang sudah dijadikan sebagai salah satu objek wisata Kota Padang, namun Komplek Masjid Nur Zikrillah tak kalah sepinya untuk dikunjungi.
Menurut Lisa, yang berjualan di sekitar komplek masjid ini, setiap hari selalu saja ada orang yang datang berkunjung. " Kalau hari libur, jumlahnya bertambah banyak," ujar Lisa.
Komplek masjid ini memang dipersiapkan sebagai tempat manasik, maka tak mengherankan pada musimnya banyak jemaah dari berbagai daerah yang datang berkunjung. Namun, ada juga yang sengaja datang di luar keperluan itu. Mereka berasal dari penjuru Kota Padang, ada yang dari luar kota bahkan dari provinsi tetangga, Riau. " Yah, banyak juga yang datang berkunjung," tambah Lisa. A.R. Rizal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar