BANYAK alasan orang memilih miscall. Pertama, karena ngga punya pulsa, iseng doang, ngga punya keberanian atau lantaran ngga punya kerjaan. Kalau kamu termasuk satu dari empat alasan itu, bersyukurlah karena kamu masih normal. Tapi, kalau kamu udah masuk daftar miscallholick, miscall tanpa ada alasan, kamu musti mulai awas karena ada yang ngga beres dalam perilaku kamu.
Orang miscall lantaran ingin ditelpon balik oleh lawan bicaranya. Untuk alasan ngga punya pulsa, agaknya kamu ngga musti lakuin yang satu ini. Di zaman tarif selulur pada murah sekarang, wah jangan gila dong, masih minta ditelponin. Kalau kamu masih make operator beebudget mahal, siap-siap aja buat tukar kartu yang lebih murah. Nah, gitu kamu ngga perlu jadi seorang paranoid miscall.
Kalau kamu si raja iseng, hebat kamu emang antisosial. Boleh sih ngisengin orang, namun hukum karma itu berlaku dong. Siapa sih yang pingin waktu sibuknya diganggu ama telpon yang ngga ada sahutannya. Pastinya, ketika kamu dalam posisi orang yang nerima miscall tentu bakal ngga enak banget. Kalau kamu emang bakat untuk tidak peduli sama kesusahan orang atas perbuatan kamu, ya siap-siap saja buat dibikin susah sama orang lain.
Miscall adalah tindakan yang paling pengecut bagi kamu yang punya hasrat sama seseorang. Dimana-mana orang pasti ngga suka pada tipe manusia pengecut. Dimana-mana yang jadi pahlawan dan junjungan semua orang itu pastilah orang-orang berani. Orang-orang pengecut adalah orang-orang yang siap menerima kekalahan dalam hidupnya dan tentu saja dia tidak akan siap untuk memikul beban atas kekalahannya itu.
Kurang kerjaan adalah perkerjaan yang paling tidak menyenangkan. Hakikat manusia adalah gerak. Kalau tidak bergerak, berarti kamu udah menjadi ahli kubur. Kalau kamu ngga bergerak, tapi masih hidup, artinya kamu hidup sebagai manusia jadi-jadian. Miscall adalah perkerjaan yang paling tidak bermanfaat. Kalau tidak ingin menjadi manusia yang bermanfaat, setidaknya jangan pernah menjadi benalu bagi orang lain.
Kemajuan teknologi selular telah membawa perubahan signifikan bagi kehidupan manusia. Tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia modern, selular juga sudah berubah menjadi citra rasa bagi setiap insan dalam mengaktualisasikan identitas diri dan identitas sosialnya.
Namun, di balik semua kebaikan-kebaikan itu, teknologi selular paling pontensial juga buat disalahgunakan. Ingat, kasus bom yang pernah marak di Indonesia yang ternyata teknologi selular menjadi alat untuk memicunya. Yang paling mendasar adalah teror-teror psikologis yang dilakukan lewat telpon selular. Hanya dengan sebuah SMS yang nyeleneh, pasangan suami-istri yang paling harmonispun bisa dibikin rontok di tengah jalan. Betapa kesalnya kamu yang menerima bertubi miscall yang ngga jelas jundrungannya. Kamu telah memposisikan dirimu dalam terteror. Menjadi terteror mungkin bukan pilihan yang baik, namun ketika kamu memilih menjadi miscallholick, ini lebih tidak baik, karena kamu sudah memposisikan diri sebagai tukang teror. A.R. Rizal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar