Jumat, Juli 11, 2008

Iklan Kandidat Kepala Daerah

PENGUMUMAN:koalisi partai si fulan membuka pendaftaran bagi peminat yang ingin menjadi kandidat kepala daerah. Tidak ada syarat dan ketentuan berlaku, ujung-ujungnya bisa ditebak misi terselubung iklan kendidat kepala daerah yang marak dibuat partai politik menyusul musim Pilkada.

Di satu sisi, iklan pendaftaran kandidat kepala daerah yang dibuka partai politik bisa dilihat secara positif sebagi bentuk keterbukaan. Selama ini ada stigma yang kuat kalau parpol cendrung partisan dan tertutup. Dibukanya pendaftaran kandidat ini sebuah langkah yang baik untuk proses demokratisasi, di mana setiap orang punya kesempatan yang sama untuk bisa tampil dan bersaing dalam Pilkada. Namun, apakah sisi positif ini lebih baik dari sisi negatif yang dimunculkan?

Betapapun keterbukaan diperlihat partai politik dengan iklan pendaftaran, stigma sangat kental dengan adanya nuansa akal-akalan. Betapapun keterbukaan itu diperlihatkan, citra percaloan sangat kental dalam proses pencalonan kepala daerah oleh partai politik. Iklan pendaftaran rata-rata tak ada pencantuman syarat-syarat, tak ada ketentuan biaya, walaupun beban biaya itu dalam praktiknya ada, namun tidak ada partai yang berani mengemukakannya di depan publik.

Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana standar seleksi yang dilakukan partai politik. Tidak jelas bagiamana proses seleksi secara internal dilakukan partai. Stigma yang muncul kemudiaan hanyalah sejauh mana deal-deal kepentingan politik bisa bertemu dan saling menguntungkan.

Membuka pendaftaran kandidat kepala daerah sudah menjadi trend di partai politik. Ingin membangun citra keterbukaan atau sekadar akal-akalan mengumpulkan pundi-pundi keuangan? Betapapun citra itu dibangun, ikalan pendaftaran kepala daerah ini sebenarnya menghadirkan sebuah pertanyaan besar tentang soliditas dan kapabiltas partai politik itu sendiri.

Begitu banyak partai politik bermunculan, begitu gampang mendirikan sebuah partai. Namun, pertanyaan besarnya adalah, apakah partai politik tersebut mempunyai akar yang kuat untuk melahirkan tokoh-tokoh terbaik sebagai pemimpin. Yang banyak muncul adalah partai politik tidak lebih sebagai badan usaha yang menjual tiket menjadi anggota legeslatif atau menjadi kepala daerah. Parpol tidak lebih sebagai kumpulan orang-orang yang berjualan kepentingan politik. Asal harganya deal, soal idealisme atau ideologi bisa dibicarakan lebih lanjut.

Iklan pendaftaran kepala daerah yang marak menjadi cermin dari betapa tidak siapnya partai politik dengan kader dan anggotanya untuk menjadi pemimpin. Ini tentu menjadi ironi besar, karena fungsi utama partai politik adalah sebagai wadah yang melahirkan calon-calon pemimpin terbaik.

Fenomena iklan pendaftaran kepala daerah ini juga melahirkan stigma, munculnya kandidat-kandidat yang siap menjadi "pelacur" yang menjual diri ke partai-partai politik. Lalu, bagaimana tanggung jawab moral partai politik untuk melahirkan calon pemimpin terbaik? A.R.Rizal

1 komentar:

infogue mengatakan...

artikel anda :


http://politik.infogue.com/
http://politik.infogue.com/iklan_kandidat_kepala_daerah

promosikan artikel anda di www.infogue.com dan jadikan artikel anda yang terbaik dan terpopuler menurut pembaca.salam blogger!!!