Rabu, November 17, 2010

Cuaca Ekstrim hingga Mutasi


PADANG-Senin (11/10), bedah editorial Harian Singgalang kembali ditayangkan langsung dari TVRI Sumbar mengupas berbagai topik aktual dan faktual di yang disajikan Harian Singgalang. Narasumber kali ini, Redaktur Edisi Minggu Harian Umum Singgalang A.R. Rizal.

Terdapat pokok pembahasan yang dibedah oleh pembaca berita TVRI Sumbar, Hanifah yakni cuaca ekstrim, mutasi pejabat dilingkungan pemerintahan dan Mentri BUMN dibentuk holding lima pabrik semen.

Dalam bedah editorial tersebut, A.R. Rizal mengharapkan pemerintah menyediakan sedikit anggaran pendapatan belanja untuk dialokasikan untuk penanggulangan bencana. Menginggat beberapa kawasan Sumbar terletak di daerah rawan bencana. Tak hanya itu, cuaca belakangan ini sulit ditebak. Sehingga, perlu kewaspadaan semua pihak.

"Artinya, pemerintah daerah harus menyediakan manajemen bencana. Jika dilihat sekarang, masing-masing daerah belum memiliki anggaran yang dikhususkan untuk bencana, seperti penanggulangannya," ungkapnya.

Dengan adanya manajemen bencana tersebut, paling tidak dapat ditanggulangi sedikit persoalan bencana melanda beberapa di kawasan Sumbar, salah satunya adalah penanggulangan banjir.

Tidak hanya pemerintah yang harus siap siaga dalam mengatisipasi terjadinya bencana alam. Katanya, masyarakat yang berdomisili di daerah rawan bencana harus siap dan siaga. Apabila sudah ada warning dari pemerintah agar tidak menetap di kawasan rawan longsor hendaknya mematuhinya. "Sehingga jatuh korban dalam bencana itu bisa di tanggulangi atau bisajuga berkurang," ungkapnya.

Selain cuaca ekstrim tersebut, bedah editorial Singgalang juga membahas tentang mutasi besar-besar terjadi pasca pemilihan kepala daerah yang berlangsung hampir dua bulan itu.

Menurut Rizal, mutasi dilingkungan pemerintah adalah hal yang wajar. "Pergantiaan pejabat dalam pemerintahan baru adalah hal yang wajar. Karena persoalan ganti menganti merupakan hak perogratif if dari kepala daerah. Kalaupun ada yang mempersoalan tentang pergantian tersebut hanya bola salju yang panas dalam kepemimpinan daerah," ucapnya.

Namun, dalam hal ini masyarakat harus jeli menilai kinerja ataupun pelayanan publik yang diberikan pejabat baru. Dikatakannya masyarakat berhak menuntut atau mempertanyakan pelayanan publik pemerintahan.

Selanjutnya, beda editorial tersebut membedah tentang persoalan Mentri BUMN dibentuk holding lima pabrik semen.Dimana pada tahun 2011 mendatang lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merencanakan akan menjadi holding company. Saat ini tiga perusahan semen yakni PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang sudah bergabung dalam satu perusahan yang disebut PT Semen Gresik Grup. Tiga perusahan ini juga menjadi satu dibawah BUMN Semen Gresik, tapi Semen Gresik baru merangkap operating holding. Nanti Semen Gresik dijadikan sama dengan Semen Padang dan menjadi sama dengan semen Tonasa, sehingga Semen Kupang dan Baturaja bisa menjadi satu holding. Apabila PT Semen Padang bergabung, dia hanya mengharapkan dapat memberikan kontribusi untuk wilayah Sumbar.*

Tidak ada komentar: